Isu mengenai rasialisme memang gencar dikampanyekan belakangan ini setelah pria Afrika-Amerika, George Floyd, terbunuh oleh polisi Minneapolis. Kini patung putri duyung harus mengalami vandalisme karena dirusak oknum tak dikenal.
Patung Little Mermaid yang berada di Kopenhagen, Denmark, merupakan monumen paling terkenal di kota itu. Patungnya menampilkan sosok perempuan yang kakinya seperti ikan duyung duduk di atas tumpukan batu.
Kondisi patungnya dirusak di beberapa bagian, misalnya bagian payudara dan lutut. Di bagian batu tempat patung Little Mermaid berada, tulisan 'racist fish' ditulis dengan cat semprot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patung Little Mermaid yang dirusak akhir pekan lalu belum diketahui siapa tersangkanya. Pihak kepolisian Denmark pun sedang menyelidiknya.
"Kami dapat informasi bahwa patung putri duyung dirusak sebelum jam 9 pagi. Seseorang yang tidak dikenal menuliskan kata-kata 'ikan rasialis' di atasnya. Kami sedang menyelidiki kasus ini," ucap seorang polisi, seperti dilansir dari AFP, Senin (6/7/2020).
Patung Little Mermaid telah puluhan tahun berada di pinggir pantai di Denmark. Terinspirasi oleh tokoh penyair asal Denmark dan penulis dongeng Hans Christian Andersen di tahun 1837, patungnya dibuat.
Patung dengan berat 175 kilogram dibuat oleh pematung Edvard Eriksen. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya patung Little Mermaid dirusak oknum tak dikenal.
Karya seni tersebut kerap menjadi sasaran oknum yang ingin melakukan vandal. Pada 1964 dan 1998, bagian kepala patung putri duyung pernah dicuri.
Lengan putri duyung juga pernah terputus pada 1984. Ada juga vandalisme yang dilakukan oknum tak dikenal yang berkaitan dengan segala hal politik yang terjadi di dunia, misalnya saja tulisan 'Bebaskan Hong Kong'.
Menurut kepolisian setempat, patung dan monumen di Denmark juga dirusak dengan berbagai tulisan belakangan ini. Patung Raja Denmark Christian IV juga mengalami kerusakan dengan tulisan 'rasialis'.
Para demonstran pro Black Lives Matter merasa sosok sang raja dinilai rasialis di masanya. Gegara kematian George Floyd, patung-patung tokoh sejarah sebagian besar mendapat kecaman dari para aktivis yang memprotes isu kesetaraan dan rasialisme.
(tia/dar)