Kabar tak menyenangkan menimpa seniman asal Jepang, Takashi Murakami. Ia dikabarkan berada di ambang kebangkrutan karena imbas COVID-19.
Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, seniman kontemporer kelahiran 1962 itu mengatakan kepada dua juta penggemarnya ia merinci kisah memilukan.
Film fiksi ilmiah beranggaran besar yang dibuat sejak sebulan yang lalu menjadi penyebab kesengsaraan keuangan Murakami. Perusahaan dan galeri seni Kaikai Kiki menghadapi kebangkrutan.
Ia dipaksa untuk mengakhiri produksi di banyak usaha termasuk film panjang Jellyfish Eyes Bagian 2: Mahashankh. Film ini adalah karya cinta yang dibuat sang seniman yang sudah dikerjakan selama 9 tahun.
Pada 2013, filmnya rilis di Jepang dan Amerika Serikat. "Filmnya tidak sukses dari segi bisnis," ungkap Takashi Murakami.
![]() |
Gaya mewah sang seniman juga menjadi penyebab lainnya. Sang seniman diketahui punya pengeluaran mewah sejak mulai dikenal sebagai seniman besar.
Sejumlah kolaborasi sukses dengan desainer kelas A dunia termasuk Louis Vuitton, Virgil Abloh, Comme des Garçons, dan Supreme. Ditambah proyek dengan Billie Eilish, Kanye West, dan Pharrell Williams menjadikannya salah satu wajah yang paling dikenal dalam seni kontemporer.
Takashi Murakami kerap menggambar bunga-bunga penuh senyum dan mata berkedip-kedip. Karya seninya pun mendapatkan pengakuan dunia seni global.
![]() |
"Pasar seni yang buruk saat Corona telah mengurangi minat pasar sehingga menyebabkan penjualan yang buruk," tuturnya.
Ada juga spekulasi yang menyebut proyek yang berhubungan dengan karya seni Murakami adalah fashion. Saat pandemi COVID-19, pasar fashion pun kurang bagus.
"Saya akan mengubah format film bagian dua dari film fitur ke video klip kecil, tapi saya tidak tahu bagaimana masa depan galeri yang saya dirikan Kaikai Kiki," pungkasnya.
Simak Video "Cerita Seniman Tato di Bali, Fuad-Shiddiq 'Due Hatue' dan Pupha Toding"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dar)