Songsong New Normal, Didik Nini Thowok Cari Format Baru

Songsong New Normal, Didik Nini Thowok Cari Format Baru

Pradito Rida Pertana - detikHot
Kamis, 28 Mei 2020 13:13 WIB
Didik Nini Thowok
Foto: Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya


Selain itu, jika menerapkan protokol COVID-19 tentu akan berdampak pada jumlah penonton. Padahal, pemasukan para seni pertunjukan berasal dari banyaknya penonton yang datang menyaksikannya.

"Apalagi kalau pertunjukan itu ditonton orang, namanya penonton kadang-kadang kalau di gedung mungkin bisa dibatasi. Tapi kalau dibatasi, seandainya penonton itu berbayar otomatis kita tidak bisa mendapatkan hasil maksimal, kecuali kalau biaya produksinya disupport sama pemerintah, jadi kita gratis gitu ya," katanya.

"Nah, gratis pun kalau namanya suatu pertunjukan itu kalau semakin banyak yang nonton pemainnya kan semakin senang secara psikologis. Tapi kalau hanya ditonton 10 orang kan rasanya beda, nah itu yang membuat kita belum ngerti untuk seni pertunjukan (saat new normal) seperti apa," imbuh Didik.



Dia juga mengaku rencana new normal di DIY pada bulan Juli mendatang belum berdampak banyak terhadap pelaku seni pertunjukan. Hngga saat ini, dia mengaku belum ada tawaran untuk menggelar seni pertunjukan. Apalagi semua karyawan di sanggarnya masih dirumahkan.

"Belum (ada rencana tampil bulan Juli), kita masih agak takut-takut juga thoh mas. Lagi pula juga teman-teman yang saya ajak apakah mau, dan karyawan juga saya liburkan karena tidak bisa membayar," ucapnya.

Menyoal prediksinya terhadap seni pertunjukan saat berlakunya new normal, dia mengaku juga belum memiliki gambaran. Pasalnya, dia sendiri belum mencoba tampil selama berlangsungnya pandemi ini.

"Belum bisa memprediksi, karena kan kita belum mencoba dan belum terjadi, saya belum punya gambaran. Saya ada undangan ke Hongkong, ke Singapura saja akhirnya tidak berani berangkat, karena saya konsultasi ke dokter kalau usia 60 itu rentan (tertular COVID-19) jadi dianjurkan jangan dulu," kata Didik.


(tia/tia)

Hide Ads