Dari Indonesia, ada 3 nama yang masuk nominasi. Mereka adalah Deden Hendan Durahman lewat karya seni 'Look/After; Cityscapes #02', Mage Wiguna Valasari dengan karya 'Daily Parade', dan Taufik Ermas melalui 'Drowning in Silence Before Midnight #3'.
Diluncurkan pada 2003, The Sovereign Asian Art Prize diakui sebagai salah satu penghargaan tahunan di wilayah Asia Pasifik. Seniman yang masuk nominasi memperebutkan hadiah senilai U$ 30.000.
Tahun ini finalis yang masuk dari 18 negara. Dewan yang terdiri dari 88 profesional seni independen akan memilih para pemenang yang diumumkan Mei 2020.
Ketua tim dewan juri, David Elliott, mengatakan para finalis dipilih dari 611 proposal karya di 18 negara dan wilayah berbeda.
"Pendaftar paling banyak berasal dari Hong Kong, Korea Selatan, dan Indonesia di posisi ketiga. Seperti yang kami harapkan, semakin banyak proposla pengajuan akan semakin banyak penghargaan ini merangsang dunia seni Asia," katanya, dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Kamis (19/3/2020).
Karya seni yang terpilih akan dijual melalui Balai Lelang Christie's Hong Kong yang tersedia secara online dan melalui pameran seni.
(tia/doc)