Garin Nugroho Kerja Keras 7 Tahun Demi 'Planet Sebuah Lament'

Garin Nugroho Kerja Keras 7 Tahun Demi 'Planet Sebuah Lament'

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 17 Jan 2020 10:05 WIB
Foto: Muhammad Ridho Garin Nugroho Kerja Keras 7 Tahun Demi 'Planet Sebuah Lament'
Jakarta - Mewujudkan sebuah pementasan besar yang bakal dibawa tur keliling ke Melbourne hingga Belanda, bukan pekerjaan mudah. Demi pentas 'Planet Sebuah Lament', sutradara dan penulis naskah, Garin Nugroho harus meriset selama 7 tahun.

"Ini adalah karya dengan tim bersama dari Australia dan Indonesia. Karya setelah film 'Kucumbu Tubuh Indahku' dan film bisu 'Setan Jawa'. Ini adalah ide untuk perubahan iklim, tahun 2019 saja lebih dari 3.500 bencana alam terjadi," tutur Garin ditemui di Teater Jakarta, kompleks TIM, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).

Kawasan Melanesia yang terbentang dari Papua, Nusa Tenggara, Filipina hingga Hawaii menjadi pembahasan yang terpenting. Garin pun menyiapkan proses pertunjukan sejak 2,5 tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tapi obsesinya sejak 7 tahun yang lalu. Sebenarnya jauh sebelum itu, ini sudah saya lakukan sejak tahun 1980-an saya sering bolak-balik ke Papua dan tertarik dengan budaya lament atau lagu-lagu ratapan," jelasnya.

Garin Nugroho Kerja Keras 7 Tahun Demi 'Planet Sebuah Lament'Garin Nugroho Kerja Keras 7 Tahun Demi 'Planet Sebuah Lament' Foto: IMAGE DYNAMICS/ Istimewa


Pertunjukan berjudul 'Planet Sebuah Lament ini mengangkat keindahan budaya Indonesia Timur (Melanesia). Pentas yang bakal digelar pada 17-18 Januari, merupakan pertunjukan perdana sebelum dibawa keliling negara.

Karya ini akan menjadi karya pembuka dalam ASIA TOPA (Asia-Pacific Triennial of Performing Arts), pada Februari 2020 di Melbourne, Australia. Lalu bakal merambah dipentaskan di Dusseldorf, Jerman dan Amsterdam, Belanda.



Garin pun mengambil referensi tablo jalan salib yang ada di Larantuka, Flores Timur. Tiap babak dinarasikan melalui paduan suara dan lagu-lagu ratapan pada transisinya.

"Sebagai konsep visual, saya memasukkan unsur empat film pendek, masing-masing 3-5 menit. Empat film pendek ini juga berfungsi sebagai ruang dan waktu, simbolisasi jalan salib dan representasi bumi atau planet. Ini merupakan sebuah lament menemukan planet keselamatan," tambah Garin.



Garin Nugroho Kerja Keras 7 Tahun Demi 'Planet Sebuah Lament'



(tia/wes)

Hide Ads