Karya instalasi dan interaktif dari Maika Collective, berada di bagian legacy atau warisan leluhur. Ketika masuk, pengunjung diberikan kain yang diikatkan seperti ikat pinggang ketika masuk ke situs leluhur.
Di dalamnya terdapat kaca-kaca memanjang ke atas berbentuk seperti stupa candi. Creative Director Maika Collective, Glee Ananda, menuturkan karyanya memang terinspirasi oleh stupa Candi Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membawa unsur budaya, alam, dan sikap dasar manusia. Tahun kedua ini sebenarnya sekuel dari karya sebelumnya 'Arka Niskala' yang berasal dari bahasa Sansekerta," ucap Glee ketika diwawancarai di gedung The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Studio desain yang berbasis di Jakarta ini ingin membicarakan soal hubungan spiritual antara manusia dan lingkungan. Konstruksi karya berbentuk seperti bunga lotus yang disusun dari bambu, di atasnya ada sebuah menara yang menyerupai Candi Borobudur.
Pengunjung dapat masuk dan mengamati menara cermin yang dilengkapi oleh sensor gerak dan permainan tata cahaya. Ketika detikcom menyambangi karya Maika Collective, nuansa warna merah yang mendominasi.
"Kami ada di Wave of Tomorrow juga menjadi sebuah pencapaian. Suatu tahap untuk menciptakan karya memang butuh usaha yang luar biasa," tukasnya.
Wave of Tomorrow 2019 digelar pada 20-29 Desember 2019 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
(tia/wes)