Di pameran 'Prihal', pengunjung yang masuk akan mendapatkan fasad Galeri Nasional Indonesia yang berbeda. Ada 8 bagian yang dibagi dan setengahnya adalah karya arsitektur andramatin dan belum pernah diperlihatkan ke hadapan publik.
Andra Matin menuturkan suka duka 20 tahun berkarya yang tak terbilang mudah. "20 tahun bukan hal yang sebentar. Waktu awal keluar dari kantor lama, mengerjakan renovasi rumah-rumah atau kantor yang bukan dari 0. Tapi saya belajar sesuatu yang baru," tutur Andra Matin ketika jumpa pers di kawasan Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (27/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sepanjang 20 tahun berkarya, nggak banyak yang tahu di balik itu, orang melihat dari hasil saja. Ada yang gagal dan jadinya jelek. Yang nggak pernah diungkap untuk melihat kenyataan di balik dunia arsitektur," lanjut pria yang akrab disapa Aang.
Di dunia arsitektur, Andra Matin dikenal sebagai penggerak utama dari kelompok Arsitek Muda Indonesia (IMA) yang menyuarakan gagasan progresif tentang arsitektur Indonesia sejak tahun 1989. Karya-karyanya pun berpengaruh sampai mendapat penghargaan Honorable Mention di Venice Architecture Biennale 2018 dan Aga Khan Award shortlist tahun ini.
Sejak dua dekade yang lalu, andramatin juga mendapatkan berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah Ikatan Arsitek Indonesia pada 1999, 2002, 2006, dan 2011.
![]() |
Pameran 'Prihal: arsitektur andramatin' dibuka malam ini pada Rabu (27/11/2019) di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia. Eksibisi berlangsung pada 27 November hingga 11 Desember 2019.
(tia/dar)