Karya seni instalasi 'Kendaraan Langit' menggunakan bahan eco faux yang berpartisipasi dalam Festival Pesona Lokal. Berukuran 6 meter x 2 meter x 3 meter, 'Kendaraan Langit' dapat menampung empat orang dewasa dengan total beban 250 kilogram.
'Kendaraan Langit' menggambarkan awan sebagai lambang dunia atas dan gambaran dunia yang lebih luas, bebas, dan mempunyai makna transendental.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"'Kendaraan Langit' terinspirasi dari Kereta Kencana Paksi Naga Liman, sebuah kereta kencana milik Keraton Kanoman di Cirebon yang banyak digunakan oleh para raja dalam menghadiri upacara kebesaran," jelas Joko Avianto dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (20/11/2019).
Desain kereta tersebut, lanjut Joko, dilebur dengan bentuk awan yang diwakili oleh bentuk Megamendung yang juga berasal dari Cirebon. Karyanya terlihat garis melengkung yang mengalir secara teratur dari yang paling dalam dengan ukuran kecil lalu melebar ke luar dengan lengkung membesar.
![]() |
"Garis-garis ini membawa pesan moral tersendiri bahwa kehidupan manusia selalu dinamis," tutur Joko.
Karya 'Kendaraan Langit' bekerja sama dengan Viro yang menggunakan bahan eco faux. Selain menghadirkan karya Joko, Viro juga menampilkan kostum hasil kolaborasi dengan desainer Musa Widyatmodjo.
(tia/doc)