Jakarta -
Sha
Ine Febriyanti baru-baru ini dikenal sebagai Nyai Ontosoroh di film 'Bumi Manusia'. Lepas dari karakter yang diidam-idamkannya tersebut, istri Yudi Datau kini menjadi ratu bengis bernama Ratu Dara dalam lakon 'Panembahan Reso' karya mendiang sastrawan WS Rendra.
Sejak 6 bulan yang lalu, ia turut ambil bagian dalam pertunjukan yang digelar oleh Ken Zuraida Project. Apa alasan Ine kembali main teater?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya rindu berproses bersama, karena kan selalu monolog, sendiri. Ini mungkin karena saya kangen main kolaboratif di satu pertunjukan besar. Dasar awalnya nerima tawaran pertunjukan sih itu," kata Ine usai jumpa pers di Ciputra Artpreneur, kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Untuk mendalam karakter antagonis yang baru pertama kalinya itu, Ine mengaku kesulitan. Ia sampai harus membaca naskah lakon yang berdurasi 7 jam itu untuk mencari tahu seperti apa karakter Ratu Dara.
"Saya harus cari tahu di belakangnya seperti apa sih Ratu Dara. Nggak perlu jadi karakternya banget, kita harus ngerti apa sih trigger nya dan masa lalunya seperti apa," tutur Ine.
Dia melanjutkan, "Orang yang ambisius ini alasannya apa sih, itu yang harus saya desain untuk memunculkan kebengisan itu."
Ia bersyukur kerap melakoni pertunjukan monolog yang lebih berat prossesnya. "Sekarang tantangannya lebih kepada kerja kolaboratif yang harus membagi perenungan pada aktor dan aktris lainnya," tukasnya.
Disutradarai oleh Hanindawan, lakon 'Panembahan Reso' dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti, Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Ruth Marini, Maryam Supraba, Gigok Anugoro, Jamaludin Latif, dan Dimas Danang Suryonegoro.
Pertunjukan mahakarya mendiang WS Rendra 'Panembahan Reso' akan digelar kembali pada 25-26 Januari 2020 di Ciputra Artpreneur Jakarta.
Halaman Selanjutnya
Halaman
.webp)
