Selama dua jam lamanya, pengunjung disajikan dengan lakon renyah, menyentil berbagai situasi yang terjadi belakangan ini, dan visual yang berbeda dari lakon-lakon sebelumnya. Sutradara sekaligus pendiri Teater Mandiri, Putu Wijaya, menuturkan naskah drama 'Peace' sebenarnya sudah ditulis sejak lama.
"Kami baru latihan 3 bulan belakangan, tapi naskah ini sudah lama. Sudah saya tulis dari awal tahun," tutur Putu Wijaya ketika diwawancarai detikcom, di Graha Bhakti Budaya, TIM, semalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Teater Mandiri Pentaskan Monolog 'Oh' |
![]() |
Menurutnya ada banyak peristiwa yang terjadi di Indonesia. Ada yang bilang, damai bisa dijaga dengan senjata. Ada yang bilang, harus ada yang menang dan kalah.
"Tapi damai itu harus dicapai dengan damai, kalau tidak kita akan terus berkelahi. Perbedaan itu bukan untuk dilawan, tapi berkolaborasi untuk membentuk satu kesatuan, sama seperti telapak tangan yang ketika semua jari jemari disatukan akan menjadi satu, ketika dilepaskan kembali sendiri," kata budayawan asal Bali tersebut.
Pentas ini juga terselenggara untuk merayakan 123 tahun hadirnya Balai Pustaka di Indonesia, 51 tahun TIM, 48 tahun eksisnya Teater Mandiri, dan 6 tahun Teater Mandiri bekerja sama dengan Galeri Indonesia Kaya dan Bakti Budaya Djarum Foundation.
(tia/doc)