Melalui pameran foto ini, para fotografer ingin mengritik pemerintah. Pemerintah diingatkan untuk melakukan pembenahan.
"Banyak pencemaran tapi belum ada langkah jitu. Pemerintah memang sudah melakukan langkah-langkah tapi belum ada perubahan optimal, perlu kerja sama kolektif dengan berbagai pihak," ujar dia.
Sementara itu, salah satu kurator, Risman Marah, mengatakan foto mayoritas diambil dalam waktu sebulan terakhir. Sebanyak 34 fotografer menyebar dari hulu hingga hilir Bengawan Solo, dari Wonogiri sampai Gresik. Bahkan ada yang sampai ke Bengawan Solo purba di Gunung Kidul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tujuan kita salah satunya mengkritik kondisi pencemaran. Tapi sayangnya bagaimanapun kritiknya itu terlihat indah, artistik, jadi tidak menyakitkan," ujarnya.
Dia berencana membuat pameran serupa lima tahun depan. Melalui pameran tersebut, dia ingin melihat perbedaan kondisi Bengawan Solo.
"Nanti bisa kita lihat lima tahun lagi melalui pameran yang sama. Apakah berubah lebih baik atau lebih buruk," tutupnya. (bai/tia)