Perjumpaan dengan lukisan Raden Saleh di Yogyakarta itu saat dirinya diundang untuk merestorasi atau memperbaiki bagian-bagian lukisan yang sudah usang maupun tua. Ketika melihat salah satu bagian karya ada yang kerak atau lapisan yang keras karena usia, ia justru tersenyum.
"Saya takjub ada bagian yang kerak. Wah, ada kerak. Bagus ini. Kerak itu tidak perlu ditutupi, itu adalah tanda barang itu otentik atau original," kata Michaela Anselmini ketika mengisi sesi seminar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu bagaimana awalnya terjadi. Mungkin tidak ada yang tahu. Sebagai restorer, saya menjelaskan kepada pihak keraton dan mengerti kalau dia yang mencoba memperbaiki memakai materi dan bahan yang tidak tepat," katanya.
Bahkan konservator sebelumnya menggunakan cat minyak untuk membentuk ulang lukisan Raden Saleh. Seharusnya, kata dia, tidak menggunakan cat minyak biasa.
"Kalau menggunakan cat minyak yang sama tapi akan menua dengan cara yang berbeda dari warna sebelumnya. Itu lah seharusnya menggunakan varnish khusus untuk yang digunakan proses restorasi," ungkap perempuan yang kini tinggal di Jakarta.
Itulah alasannya ketika seorang restorer yang bukan profesional memperbaiki lukisan tua justru menambah kerusakan. "Sampai sejauh ini itu yang bisa diperbaiki. Karena warna sebelumnya yang diaplikasikan tidak akan bisa ditindih atau dibalikin lagi," tukas Michaela.
(tia/dar)