Lukisan yang direstorasi adalah lukisan Sri Sultan Hamengkubuwono VI dan Gusti Kanjeng Ratu Hageng yang tersimpan di Museum Lukisan Keraton Yogyakarta, tepatnya di timur Bangsal Kasatriyan. Ada satu sosok konservator Italia yang berjasa dalam pemulihan lukisan karya Raden Saleh tersebut.
Dia adalah Michaela Anselmini yang profesional di bidang konservasi selama 26 tahun lamanya. Budaya konservasi sebuah karya seni bernilai tinggi telah menjadi hidupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Michaela Anselmini menuturkan ia diundang oleh pihak Keraton Ngayogyakarta untuk memeriksa lukisan sultan. "Hal pertama yang saya lakukan di keraton adalah memeriksa lukisan Sultan. Saya langsung bilang, wah krak-nya bagus banget. Gusti Bedoro kaget, akhirnya ada yang ngerti juga," ujarnya tertawa ketika menceritakan kejadian tersebut.
Pekerjaan tersebut diceritakan Michaela di sesi seminar 'Urgensi Penyelamatan Karya Seni Rupa Koleksi Negara' di Galeri Nasional Indonesia. Selama 5 bulan lamanya, ia berada di Yogyakarta untuk 'memulihkan' lukisan tersebut.
"Retouching setelah ya dibersihkan untuk menyesuaikan. Retocuhing untuk melakukan penyesuaian saja. Dalam melakukan restorasi tidak terlalu berlebihan dalam melakukannya," ujarnya.
![]() |
"Dia menggunakan material yang salah. Kamu melihat area ini realitasnya sedikit rusak. Karena 40 taun lalu, seseorang mencoba membenarkan krak nya lukisan. Dia memakai bahan dan materi yang tidak tepat ," ungkap Michaela.
Setelah merestorasi dua lukisan Raden Saleh, Michaela sedang menggarap proyek besar lainnya di Jakarta selama setahun. "Iya, setahun ini ada project dengan lukisan Lee Man Fong, nanti dikabari kalau selesai," pungkasnya.
(tia/dar)