Pantauan detikcom di pinggir Sungai Buntung, terdapat banyak karya seni rupa yang menggantung pada papan dari bahan bambu. Sedangkan karya seni yang dipamerkan, tampak beragam gambar dan lukisan yang tidak mengarah ke suatu tema tertentu.
Panitia Daup Alu, Joko Sulistyo mengatakan, bahwa pameran seni rupa itu adalah bagian dari festival Daup Alu yang berlangsung sejak tanggal 12-18 Agustus di Pedukuhan Onggopatran, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul. Adapun pameran tersebut bernama Pameran Seji Rupa Sor Preh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Namanya pameran seni rupa Sor Preh karena lokasinya di bawah wit preh (pohon beringin dalam bahasa Jawa)," katanya sat ditemui di Pedukuhan Onggopatran, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, Minggu (18/8/2019).
Lanjut Joko, pengambilan lokasi di bantaran sungai tersebut juga bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal itu untuk memanfaatkan keberadaan ruang terbuka di Pedukuhan Onggopatran.
"Kenapa di bantaran sungai? Karena kami mau menginisiasi galeri terbuka dan seluruh bantaran sungai kedepannya akan dimanfaatkan untuk ruang terbuka dengan tujuan mengembalikan ekologi dan menggiatkan ekowisata di (Pedukuhan) Onggopatran," ujar Joko.
Terkait tema pameran sendiri, Joko menyebut bahwa ia tidak menentukan tema khusus. Hal itu agar semua orang dapat berpartisipasi dalam pameran tersebut.
"Untuk temanya bebas, semua itu agar anak-anak, remaja dan orang dewasa dapat berpartisipasi di pameran sor preh. Meski kebanyakan peserta yang ikut pameran adalah seniman, baik dari DIY dan luar DIY," katanya.
![]() |
Joko menambahkan bahwa, untuk jumlah karya yang dipamerkan sekitar 70 karya seni rupa. Melihat antusiasme peserta, maka Joko berniat untuk mengadakan pameran serupa tahun depan.
"Hari ini hari terakhir untuk pameran seni rupa, dan melihat antusiasme peserta makan bukan tidak mungkin kegiatan ini jadi agenda rutin tahunan," katanya.
(tia/tia)