Hal tersebut yang coba dilakukan oleh seniman asal Indonesia, Cynthia Delaney Suwito. Ia membuat rajutan mie instan yang kini tengah dipamerkan di ajang Media Art Globale 2019 di Komunitas Salihara hingga 9 September mendatang.
Seniman yang kini tinggal di Singapura menuturkan mie instan merupakan material yang dipilihnya untuk berkarya.
"Ide awalnya mie instan itu merepresentasikan gimana dunia kita, gimana manusia hidup di dunia sekarang yang maunya serba cepat. Dan itu terefleksi di mie instan dan saya gunakan untuk merajut," ujarnya saat ditemui di Komunitas Salihara.
Mie instan identik dengan segala sesuatu yang serba instan namun jika ditambahkan dengan aktivitas merajut maka menjadi makna yang berbeda.
"Jadi paradoks tentang waktu yang dibutuhkan. Mie instan itu juga ada di mana-mana, di setiap negara mana pun, bukan hanya Indonesia tapi juga di seluruh dunia," lanjut lulusan Lasalle College of Arts, Singapura.
Sebelum mulai merajut, Cynthia terlebih dahulu memasak mie tersebut dengan air panas. Setelah selesai, air dibuang dan disisihkan sampai benar-benar kering.
Kemudian, mie tersebut siap dirajut atau dibentuk sesuai keinginan. "Proses pengerjaannya memang lama, ini saya baru bikin paling nanti sampai 140 centimeter saja jadinya," ungkapnya.
Bagi kamu yang ingin melihat langsung rajutan mie instan karya Cynthia bisa datang ke Galeri Salihara, kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Simak Video "Puasa di Makkah, Dinar Candy Tak Bawa Makanan Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)