Creative director Media Art Globale, Mona Liem, menurutkan festival seperti ini memang masih belum banyak. Ia tak hanya ingin membuat pameran seni media baru saja, namun menjadi sebuah festival.
"Kami merasanya memang belum banyak penyelenggara pameran yang membuat festival serupa. Saya yang berdomisili di Swiss punya akses ke seniman luar dan banyak sari mereka mau ke Asia Tenggara," ujarnya diwawancarai detikHOT di Komunitas Salihara, Jumat (9/8/2019).
Mona Liem pun menambahkan, "Saya lihat fenomena ini terus berkembang dan saya mau memperkenalkan mereka ke Asia Tenggara agar lebih luas lagi. Indonesia juga punya koridor platform aeni baru yang nggak cuma pas eksibisi selesai, ya sudah selesai."
Ia merencanakan program jangka panjang dan bekerja sama dengan institusi-institusi lainnya. Salah satunya Ars Electronica dari Austria.
Harapan ke depannya pula, Media Art Globale bisa menjadi festival dua tahunan atau biennale di Indonesia.
"Tahun depan rencana di Eropa, tahun depannya lagi di Indonesia, selanjutnya lagi di Eropa, dan begitu seterusnya. Kami juga ingin menjajaki negara-negara Asia Tenggara lainnya tapi Jakarta tetap menjadi tuan rumah," tukasnya.
Media Art Globale 2019 dibuka mulau malam ini hingga 9 September 2019 di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan.
Simak Video "PA Bandung Benarkan Adanya Perceraian antara Alshad Ahmad-Nissa Asyifa"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dar)