Dalam Contemporary Worlds: Indonesia, FX Harsono menghadirkan karyanya yang diberi judul Gazin on collective memory 2016. Karyanya ini terdiri dari serangkaian kayu yang menopang berbagai macam memorabilia seperti foto, mangkuk porselen, cangkir porselen dan buku-buku pelajaran sekolah. Ada juga lilin listrik berwarna emas yang bergantungan di atas barang-barang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada industrialisasi saya melihat ada hal-hal yang tidak ada pada masa lalu tapi hadir pada masa kini. Simbol-simbol emas ini misalnya. Hal ini terjadi karena orang-orang yang hidup setelah Orde Baru mencari referensi apa yang bisa ditampilkan yang mewakili kebudayaan China," ujarnya saat ditemui di National Gallery of Australia, Canberra, Jumat (21/6/2019).
Lilin-lilin listrik tersebut yang hadir karena industriliasi disimbolkan sebagai cahaya yang menghangatkan dan memberikan kekuatan individu serta komunitas Tionghoa di Indonesia yang hampir dihancurkan oleh sejarah, namun tetap bertahan. Harsono pun ingin memperlihatkan sejarah yang benar kepada generasi muda agar mereka bisa berjalan dari kegagalan di masa lalu sehingga tercipta masyarakat Indonesia yang lebih inklusif.
(eny/eny)