Dua seniman Prancis yang berpartisipasi yakni Katre dan L'Atlas serta Stereoflow dan Darbotz dari Indonesia. Dimulai dengan menghias dinding IFI Thamrin, ke-4 seniman juga bakal menggelar diskusi di kampus dan membuat mural di gedung tua di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Katre alias Antonin Givern yang sejak dekade 1990 memulai seni jalanan khususnya grafiti menuturkan di masa itu musik rap sedang naik daun di Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bermusik, menciptakan lagu-lagu rap dan terus menggambar. Inspirasi saya saat itu adalah pelukis Prancis Georges Rousse dan Gordon Matta dan seniman grafiti angkatan pertama di Prancis," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikHOT.
Sama halnya dengan Darbotz yang mulai berkarya sejak 1997 silam. Ia mendapat inspirasi dari keseharian di Ibu Kota.
"Karya-karya saya merefleksikan kehidupan yang harus kita alami di kota-kota besar, terutama Jakarta, dengan semua kekacauan, kemacetan dan ketidakjelasan yang harus kita hadapi serta bagaimana kita harus beradaptasi dengan kondisi tersebut," lanjutnya.
![]() |
Di tahun 2012, Darbotz juga pernah diundang ke Paris dan menemukan seni grafiti sangat diapresiasi. "Sejak itu mata saya jadi terbuka bahwa seni grafiti tidak hanya bisa dinikmati di jalanan tapi juga di tempat elit seperti museum dan galeri," kata pendiri Tembokbomber.com tersebut.
Sebelumnya Off the Wall Jakarta juga pernah terselenggara di 2016 dan melibatkan 8 seniman Indonesia dan Prancis. (tia/doc)