Selama ini perkembangan perupa perempuan dan karya-karyanya kian pesat. Sejak Juli lalu, buku tersebut sudah mulai dituliskan Carla.
Menurutnya, tidak susah mencari nama-nama tersebut karena hampir dua dekade menuliskan pemberitaan mengenai seni. "Kami ingin mengisi kekosongan, tidak ada literatur khusus. Kami ambil sejumlah perupa dan tak batas dengan usia. Karena ini kan 'Into the Future'," ujarnya di Galeri Nasional Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluncuran buku serta pameran seni 'Into the Future' pun menjadi momentum seni rupa baru telah tercinta dan dihinggapi roh perempuan. Sebagian besar para seniman datang dari Jakarta, Bandung, maupun Yogyakarta dan karya-karya mereka terinspirasi dari persoalan sehari-hari.
![]() |
"Ada yang terinspirasi dari tulisan kaligrafi Ql Quran, ada juga dari titik bak ada cahaya di hati. Saat itu kehidupannya sulit, dia terinspirasi dari titik bak itu," ujarnya lagi.
"Ada berbagai isu yg bikin despresif, tapi mereka bisa atasi. Seperti Ayu Adistra yang melihat disaster dan lain-lain. Tapi mereka mencoba hadirkan optimisme dengan campuran warna yang cerah. Ini adalah bentuk survive mereka," tambah Carla lagi.
Ke-21 seniman yang berpameran dan masuk dituliskan ke dalam buku 'Into the Future' di antaranya adalah Andrita Yuniza Orbandy, Ayu Arista Murti, Cecilia Patricia Untario, Dita Gambiro, Elia Nurvista, Erika Ernawan, Etza Meisyara, Fika Ria Santika, Irene Agrivina Widyaningrum, Kinez Riza, Maharani Mancanagara, Maradita Sutantio, Natasha Tontey, Octora, Prilla Tanya, Restu Ratnaningtyas, Sanchia Hamidjaja, Syagini Ratna Wulan, Tara Kasenda, Theresia Agustina Sitompul, Yaya Sung.
Pamerannya berlangsung hingga 16 Maret 2019 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia. Pada Sabtu (9/3) bakal digelar art talk 'Art, Science, and Technology' dengan narasumber Prof Dr.Ign Bambang Sugiharto, Carla Bianpoen, Irene Agrivina, Etza Meisyara, dan Andrita Yuniza Orbandi. (tia/nkn)