"Secara produk Tulisan sudah dikenal di AS, Hong Kong, Singapura, Swiss, sampai ke Jerman," ujarnya saat diwawancara di Artotel Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
Melissa menceritakan di awal ia mengenalkan metode 'Serigraphy' yang ramah lingkungan dan mengaplikasikan ke dalam bentuk produk, banyak yang masih memandang sebelah mata. Sebagian besar karya tersebut bisa dibuat oleh orang Indonesia.
"Di awal saat lingkup masih kecil dan saya menemui yang membeli karya saya, mereka heran kok bisa ini yah, kok bisa tah sablon sampai sebesar ini. Desainer dari Australia sampai ada yang nelpon juga. Jadi buat saya suatu kebanggan bisa ditengok seperti itu," kata Melissa.
Tak hanya itu saja banyak pakar dari metode sablon yang menanyakan mengenai teknik yang digunakan Melissa. Menurutnya potensi dari metode yang dipakai dan memadukan dengan seni visual merupakan salah satu cara jitu untu memasarkan di berbagai negara.
"Potensi kita itu tinggi sekali, kadang-kadang tamu ada yang datang ke toko saya, oh ini yang bikin orang Indonesia yah, banyak yang bilang nggak mungkin. Tapi ya 'Serigraphy' ini jadi satu potensi," tukasnya.
(tia/dar)