Kata 'cahaya' diambil sang seniman dari pemahaman kepercayaan umat muslim. Dalam Islam, 'cahaya' bisa berarti 'sang Ilahi' dan diartikan puncak dari segala cahaya.
Dikuratori Eddy Soetriyono, Baron diketahui sebagai seniman yang kerap melanglang buana ke berbagai belahan dunia. Ia mengunjungi Istana Alhambra di Granada, Spanyol lalu ke Masjid Nasir Al Mulk di Shiraz Iran, serta ke Taj Mahal India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 4 Pameran Paling Ditunggu di 2019 |
"Inspirasinya melakukan perjalanan ke berbagai bangunan Islam yang memiliki nilai artistik membuatnya melahirkan lukisan-lukisan abstrak," ujar Eddy dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (11/1/2019).
![]() |
Dari situ, lahirlah lukisan abstrak di antaranya adalah 'Noor', 'Pualam Kenangan', 'Hold the Light', 'Into the Light', dan lain-lain. Baron pun menyambangi New York yang tergambar dalam lukisan 'Fairytale of New York'.
Sama halnya dengan lukisan 'Semburat Merah di Bukit Sabhika' di India. Atau tentang dirinya sebagai pengembara kepada migrasi burung antar-benua dalam 'Balance'.
![]() |
Sebelum menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional Indonesia, ia sudah mengikuti pameran tunggal dan bersama. Di tahun 2012/2013, Baron diundang ke Agora Gallery New York untuk memajang karya-karyanya.
Pameran berlangsung pada 9 Januari - 8 Februari 2019 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.
(tia/ken)