.webp)
'Presumed portrait of Alexander Pushkin' yang berukuran 59 x 52,5 sentimeter menampilkan potret dari pengarang asal Rusia, Alexander Pushkin. Apa misteri dan cerita di balik lukisan Raden Saleh tersebut?
Dalam pernyataan rumah lelang Jack-Philippe Ruellan Prancis, di tahun 1841 Raden Saleh sudah memakai teknik melukis yang lebih dinamis. Gaya lukisannya pun lebih romantis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lukisan tersebut, Pushkin berpose dengan tampang acuh tak acuh, bersandar di belakang kursi dengan rambut kusutnya. Wajah Pushkin pun tampak datar.
"Lukisan ini menunjukkan Raden Saleh memiliki pengetahuan tentang seni kontemporer Prancis," tulis pernyataan Jack-Philippe Ruellan.
Membandingkan potret Pushkin yang dilukis oleh Délacroix atau Scheffer seperti 'Self-Potrait' di tahun 1839, ada skema warna yang umum. Di 1841, Raden Saleh dan pelukis lainnya mengembangkan gaya dari neo-klasik ke romantis.
Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Raden Saleh pun diketahui belum pernah bertemu dengan Pushkin. Padahal lukisan yang dilukis Raden Saleh pada 1841 atau empat tahun setelah Pushkin meninggal dunia.
Namun, Raden Saleh diketahui terinspirasi oleh potret Pushkin yang pernah dilukis seniman lainnya. "Raden Saleh kemungkinan terinspirasi oleh penggambaran penampilan Pushkin lainnya," kata Jack-Phillipe Ruellan.
Alexander Pushkin pun terkenal karena syair-syairnya yang terkenal, cerita pendek, dan kisah fantasi lainnya. Seperti 'The Tales of the Late Ivan Petrovich Belkin' (1830), 'The Tale of the Dead Princess' (1833), dan 'The Bronze Horseman' (1833). Serta novel terkenalnya 'Onegin'.
Meski pihak biro lelang Jack-Phillipe Ruellan sudah membocorkan mengenai tanggal pelelangan dan cerita di balik lukisannya, namun harga lelang bagi lukisan tersebut masih menjadi rahasia.
 |
