Pria asal Jepang yang perdana memamerkan karya di Indonesia itu menuturkan karya 'The Tenth Sentiment' terdiri dari benda sehari-hari yang diletakkan di atas rel kereta.
"Saya menggunakan trail yang kecil, yang cahaya dari projector akan membentuk bayangan. Bendanya terkadang terlihat seperti lanskap," tuturnya ketika diwawancarai detikHOT di Galeri Nasional Indonesia di sela-sela persiapan pameran, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat bayangan-bayangan yang dihadirkan oleh benda-benda tersebut, Kuwakubo ingin pengunjung mengalami sensasi suatu pengalaman yang berbeda. Instalasi interaktif ini diharapkannya bakal membawa pada sebuah kenangan.
"Mungkin saja saat kamu melihat lanskap itu, sebenarnya mungkin saja sudah pernah kamu lihat sebelumnya," kata Kuwakubo.
"Karyanya interaktif secara pikiran bukan fisik. Pengunjung tidak akan ke mana-mana atau memutari ruangan, mereka akan melihat pengalaman yang tidak sederhana. Kamu bisa membayangkan sesuatu ketika kamu melihatnya," lanjutnya.
Direktur Artistik Festival Seni Media Internasional, Agung Hujatnikajennong, menuturkan terpilihnya Ryota Kuwakubo untuk memamerkan karya lantaran kiprahnya di bidang seni media tak diragukan lagi. ''Namanya sudah sangat dikenal di Jepang dan dia seorang profesor di institusi seni media di Jepang," katanya.
Karya seni instalasi Ryota Kuwakubo bisa dilihat mulai malam ini sampai 30 November mendatang. Pameran 'Instrumenta 2018: Sandbox' yang dikuratori oleh Bob Edrian dan Gesyada Siregar bakal dibuka malam ini di pelataran Gedung A, Galeri Nasional Indonesia pukul 19.30 WIB. (tia/dar)