Teater Koma Siap Pentaskan 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa'

Teater Koma Siap Pentaskan 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa'

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 07 Nov 2018 14:03 WIB
Foto: (Agnes/detikHOT)
Jakarta -

Sukses menggelar pertunjukan fiksi ilmiah 'Gemintang', Teater Koma kembali menggelar pertunjukan terbaru. Karya ke-154 yang terinspirasi dari kehidupan para dewa dan wayang berjudul 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa'.

Pentas ini pula menjadi pembuka bagi semesta lakon-lakon Mahabarata lainnya. Sutradara Nano Riantiarno menceritakan kisah ini merupakan lakon lama yang masih sangat memikat.

"Ini lakon para dewa dan lakon penciptaan manusia, genesis. Lakon ini tidak masuk pada pakem dan sumbernya bisa di mana saja, maka tak heran kalau ada Tanah Batak, Bugis, Bali, bahkan Yunani, Mesopotamia, dan Afrika menjadi sumber bagi pertunjukan ini," katanya saat jumpa pers di Sanggar Teater Koma, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (7/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini lakon-lakon yang dimainkan oleh Teater Koma kerap terinspirasi dari cerita pewayangan. Namun biasanya, lanjut Nano, terinspirasi dari wayang yang ada di Yogya, Solo, dan Cirebon yang punya pakemnya.

Teater Koma Siap Pentaskan 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa'Foto: (Agnes/detikHOT)



"Kali ini tidak ada ketiga pakem. Pakemnya sangat beda dan ini lakon yang jarang dipentaska. Ini lakon ketima Tuhan awal melahirkan wayang dan bataraguru itu pertama kali adanya dewa-dewa," ujar Nano.

Dalam lakon 'Mahabarata' dikisahkan Sang Hyang Wenang menciptakan Tiga Dunia yakni Mayapada (dunia atas), Madyapada (dunia gelap), dan Marcapada (dunia bawah). Lalu terjadilah perang dahsyat, perebutan kekuasaan antara Idajil dan Hyang Tunggal, pewaris Wenang.

Idajil kalah, dibelenggu, dan diasingka . Hyang Tunggal pun lengser dan digantikan oleh Batara Guru. Kisah tentang Rajadewa yang menjaga kedamaian Tiga Dunia itu selalu diusik oleh Dunia Gelap.


Sebelum menulis lakon 'Mahabarata', Nano sebelumnya pernah menerbitkan buku 'Mahabarata Jawa' yang diterbitkan oleh Grasindo pada 2016 lalu. Dari situ, ia mengolah lagi cerita untuk naskah pertunjukan teater tersebut.

"Yang saya tulis untuk pertunjukan ini masih di episode satu yang dibagi dua bagian, sampai Permoni atau Dewi Durga dan Raja Paradewa kawin. Nanti di episode berikutnya bisa ada Dewi Sri yang akan muncul dalam cerita," lanjutnya.

Teater Koma Siap Pentaskan 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa'Foto: (Agnes/detikHOT)


"Sebetulnya Teater Koma sudah banyak banget mementaskan kisah pewayangan. Itu sesuatu yang penting banget buat generasi milenial, kita belajar lagi dari cerita penciptaan manusia atau genesis," pungkasnya.

'Mahabarata: Asmara Raja Dewa' bakal dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, kompleks TIM pada 16-26 November 2018.

(tia/doc)

Hide Ads