Di produksi ke-154, Teater Koma bakal menampilkan unsur-unsur dari Batak, Bugis, sampai Toraja.
"Di Batak batara guru seringkali disebut, di La Galigo disebutkan juga ada batara guru. Saya tidak akan lari jauh, tapi akan memasukkan unsur-unsur itu," ujar sutradara Teater Koma, Nano Riantiarno, saat diwawancarai detikHOT belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 'Mahabarata' yang naskahnya ditulis oleh Nano sendiri, tetap bakal mengutamakan kisah pewayangan. Pakem wayang digunakan Nano tidak jauh-jauh dari pakem Solo, Yogyakarta maupun Cirebon.
"Mahabarata tetap ada pakem wayangnya, itu tetap. Saya kan juga menulis buku soal wayang, dari situ saya ambil," lanjut Nano.
Produksi 'Mahabarata' yang disutradarai dan naskahnya ditulis oleh Nano bakal berlangsung mulai 16-25 November 2018 di Graha Bhakti Budaya (GBB), kompleks TIM, Jakarta Pusat.
(tia/nu2)