Untuk pertama kalinya dua institusi menghadirkan eksibisi yang fokus pada tema minimalisme. Ada 130 karya yang dihadirkan di dua tempat tersebut.
"Minimalisme memiliki pengaruh besar pada seni dan desain kontemporer, namun sedikit yang terlihat di Asia Tenggara," tutur Direktur Galeri Nasional Singapura Eugene Tan dalam siaran pers yang diterima detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ArtScience Museum yang bermitra dengan Galeri Nasional Singapura pun bakal menampilkan bagaimana konsep minimalis sebagai titik balik di sejarah seni abad ke-20. "Melangkah tentang pengalaman seni sebagai obyek, pertimbangan tata ruang, konteks sosial dan politik juga penting dibicarakan di pameran ini," ujar Direktur Eksekutif ArtScience Museum Honor Harger.
![]() |
Dia pun menambahkan, "Di pameran ini ArtScience Museum berusaha memberikan contoh pada perkataan Albert Einstein bahwa 'semuanya harus dibuat sesederhana mungkin, namun tidak disederhanakan."
Galeri Nasional Singapura akan menghadirkan karya seniman dunia sepanjang 70 tahun belakangan. Di antaranya adalah Mark Rothko (AS), Donald Judd (AS), Yayoi Kusama (Jepang), Lee Ufan (Korea/Jepang), Charlotte Posenenske (Jerman), Anish Kapoor (India), Ai Weiwei (Tiongkok) sampai Po Po (Myanmar).
Sedangkan ArtScience Museum menyajikan pameran tematik yang mengeksplorasi bentuk, warna, dan spiritualitas. Mereka adalah Carmen Herrera (Kuba-AS), Mona Hatoum (Lebanon), Song Dong (Cina), teamLab (Jepang) hingga Jeremy Sharma (Singapura).
Pameran berlangsung mulai 14 November 2018 sampai 14 April 2019.
(tia/doc)