Instalasi berjudul 'Kotak Utak-Atik' menggunakan bahan kardus dan kayu dan mengajak pengunjung untuk merespons karya. Para pengunjung khususnya anak-anak dapat menjadi bagian dari instalasi sang seniman dengan membuat robot kardus dari bahan yang telah disediakan.
Usai peresmian, Gatot menuturkan sejak kecil ia memang kerap membuat visual seni lukis seperti mesin-mesin. "Sejarahnya dari kecil suka bikin mainan. Di 'Utak-Atik' ini saya ingin membuat instalasi yang bukan seperti pabrik. Yang ketika barang rusak, langsung membeli lagi yang baru," ujar Gatot ketika diwawancarai awak media, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk menciptakan ruang seni yang ramah dan aman bagi anak-anak itu, ia menyiapkan lebih dari ratusan lembaran kardus. Di setiap karyanya, ada bagian yang bisa diputar, pengunjung pun bebas menggambar di bagian dinding, asal tidak di cardboard kardus.
"Bebas diutak-atik kok. Karena memang itu tujuan utamanya," lanjut Gatot.
Proses pengerjaan pun memakan waktu hingga 3 bulan lamanya. Selama satu minggu, Gatot harus meriset terlebih dahulu, baik dari segi material maupun konsep. Lalu mengajukan konsep dan membuat sketsa.
Risiko rusak di bagian karya pun pasti ada, ia pun sudah menyiapkan pengganti karya jika ada yang rusak. "Naluri anak-anak, ketika mereka nyentuh kemungkinan pasti ada yang rusak atau gimana-gimana. Kami sudah pikirkan kok," lanjutnya lagi.
Ruang Seni Anak adalah salah satu ruangan yang ada di dalam Museum MACAN. Di ruang ini, karya sang senimann yang berpartisipasi disajikan lewat cara yang interaktif dan mengajak siapapun untuk bermain-main.
Kepala Tim Edukasi dan Program Publik Museum MACAN Aprina Nurwanti pun menambahkan prioritas dari karya komisi adalah aman bagi anak-anak.
![]() |
"Harus bisa memancing kreativitas dan sangat dekat dengan kehidupan anak. Kami berdua menyadari karya Mas Gatot banyak dari material kayu dan cat arkilik. Cat arkilik itu tidak semuanya aman dan setelah diskusi panjang selama sebulan kardus adalah pilihan yang tepat," ujar Aprina.
Penasaran seperti apa proyek komisi Museum MACAN dan UOB? Yuk, main-main kardus ala Gatot Indrajati di Museum MACAN setelah pengunjung bebas mengelilingi karya-karya Yayoi Kusama.
(tia/mah)