Meski begitu, karya Hendra Gunawan diakui memiliki ciri khas tertentu. Baik dalam hal ekspresi, komposisi bentuk, dan warna yang langka.
"Hendra Gunawan ini sangat memahami warna. Saya melihat karya Srihadi yang juga penuh warna. Tapi kalau kata Jean Couteau yang merupakan kritikus seni, karya-karya Hendra Gunawan langka. Kombinasi bentuk dan warnanya langka," tutur Rifky Effendy berpendapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Goro yang mengkurasi 70 seniman untuk merespons karya-karya sang maestro juga mengagumi luksian dari Hendra.
"Para seniman merasa tertantang dengan respons dan penafsiran masing-masing. Mereka berusaha mengingat kembali lukisan Hendra Gunawan," katanya lagi.
![]() |
Kolektor Ciputra yang menggelar rangkaian acara 100 Tahun Hendra Gunawan juga mengaku sangat mencintai dan fanatik dengan karya Hendra.
"Ekspresi Hendra sama dengan jiwa saya. Dia punya komposisi warna sama dengan saya, harmonisnya juga sama. Selalu menampilkan rakyat jelata dan orang yang menderita. Jiwa saya sama dengan jiwa Pak Hendra. Hidup adalah perjuangan," tutur Ciputra.
Dia pun ingin lukisan-lukisan karya seniman Indonesia harganya bisa dua kali lipat dibandingkan seniman asal China. "Indonesia dan China ini bersaing kuat, harga lukisan asal China tiga sampai empat kali lebih mahal. Makanya saya membangun museum yang mendedikasikan pada karya-karya Hendra Gunawan," pungkas Ciputra.
(tia/tia)