Lewat pameran tunggal yang diberi judul 'Metamorfosis Christine Ay Tjoe', Art Jakarta akan menghadirkan koleksi-koleksi dari tiga kolektor Indonesia.
"Kami memilih karya-karya Ay Tjoe dari awal tahun 1990-an sampai sekarang. Ada karya drawing, etsa yang berasal dari seni grafis, dan lukisan-lukisannya," ujar Artistic Director Rifky Effendy usai jumpa pers di The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (12/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karya koleksi tiga kolektor Indonesia itu disebutkan Rifky berasal dari Susan Santoso, Wiyung Wahono, dan Edwin Rahardjo.
"Mungkin ada 8 sampai 10 karya yang dipamerkan," lanjutnya lagi.
Deputy Head of Committee Art Jakarta Dedy Koswara menambahkan lantaran Christine Ay Tjoe, nama seniman Indonesia bisa masuk pasar internasional.
"Kalau dulu ada nama Masriadi yang karyanya diburu, sekarang ada Ay Tjoe. Di usianya yang sekarang menginjak usia 45 tahun, memang sudah selayaknya dirayakan karya-karya dan memang sangat bernilai untuk dilihat publik seni," jelasnya.
Menurutnya pula gambar Ay Tjoe yang saat ini terlihat sisi emosionalnya. "Lukisannya ada hope, harapan. Semoga nanti di pameran metamorfosisnya bisa dilihat perjalanan Ay Tjoe seperti apa," tandas Dedy.
(tia/tia)