Pusat Kebudayaan Jepang atau The Japan Foundation bakal menyelenggarakan pengenalan budaya ninja ke dua kota di Indonesia. Kota pertama yakni di Auditorium FIB Universitas Jend Soedirman Purwokerto pada Jumat (13/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan pers yang diterima detiKHOT, acara yang diselenggarakan dengan Universitas Mie Jepang itu mempertanyakan mengenai budaya ninja yang dikenal sedunia tersebut.
"Ninja dikenal di seluruh dunia baik melalui film, animasi, buku dan lainnya. Apakah ada yang pernah bertemu ninja yang asli? Seperti apakah ninja sebenarnya? Setelah dilakukan penelitian, ternyata ada penafsiran yang salah mengenai ninja yang berkembang selama ini," tulis pernyataan The Japan Foundation.
Nantinya ada tiga profesor dari Universitas Mie yang akan berbagi informasi menarik seputar ninja. Mereka adalah Yuji Yamada yang merupakan pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mie, Katsuya Yoshimaru yang juga dikenal pengajar, dan Jinichi Kawakami.
Jinichi Kawakami adalah Direktur Kehormatan Ninja Museum of Igaryu dan merupakan kepala keluarga ke-21 keluarga Ban dari klan Koka. Selain itu, dia juga adalah seniman bela diri dan peneliti Ninjutsu. Beberapa buku yang pernah ditulis adalah "Ninja in Illustration" (penerbit Nittō Shoin) dan "The Rules of Ninja" (penerbit Kadokawa).
(tia/tia)