'Teater Berkonsep Theatrical Appetit Unik'

'Teater Berkonsep Theatrical Appetit Unik'

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 10 Jul 2018 17:33 WIB
The Agony of Princess Wu Foto: Dok. SMARA
Jakarta - Pertunjukan teater yang dipentaskan di Indonesia tak banyak yang berhasil mengajak interaksi dari pengunjung. Lewat pertunjukan 'The Agony of Princess Wu', pentas ini berhasil memadukan antara konsep teater dan jamuan makan.

Dosen performing art jurusan S1 Event Management di Universitas Prasetya Mulia Neki Reinarto mengatakan pertunjukan yang digelar merupakan tugas akhir dari mata kuliah yang ada di kelasnya. Meski begitu, ia ingin live performance menjadi sebuah industri kreatif baru di Tanah Air.

"Mereka yang membuat event ini dari tahun 2016 dan ini sebenarnya adalah tugas mata kuliah. Tujuan akhir kami adalah membuat bisnis kreatif baru," tutur Neki ketika diwawancarai di Dapur Babah, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Agony of Princess WuThe Agony of Princess Wu Foto: Dok. SMARA
Industri kreatif di bidang life performance ini, menurut Neki di Inggris dan AS sudah menjadi hal yang lumrah. Di mancanegara, immersive dining sangat dikenal.

Di antaranya adalah Queen of The Night dari AS, Secret Studio Lab yang berada di Hong Kong, The Murder Express yang telah dikenal di London, dan lain-lain. Penonton yang terlibat pun tak hanya melihat atau mendengar tapi juga merasakan pengalaman yang sama seperti berada di dalam pertunjukan.

"Di luar negeri, mau immersive dining sudah banyak. Mau yang horor, komedi juga ada banyak. Jadi kami ingin menyiapkan mereka di dunia industri yang baru ini," katanya lagi.


Produser film 'Terjebak Nostalgia' Reza Hidayat mengatakan immersive dining yang baru saja ditontonnya adalah hal baru di Indonesia.

"Satu hal yang baru dan bisa berkembang di sini. Saya yang berkembang di industri film merasa live performance bisa menjawab tantangan orang Indonesia yang seninya tidak bisa dibajak. Live performance itu tidak bisa dibajak," tuturnya.

Berkonsep theatrical appetit dan immersive dining ini pun menurut Reza terbilang unik.

"Pertunjukan ini mengapresiasi temen-teman yang mau berkarya di situ karena orang akan lebih appreciate. Ini kan live, jadi segala sesuatu tidak boleh berubah. Ini jadi sesuatu hal yang unik dan baru," pungkasnya. (tia/dar)

Hide Ads