'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones

ADVERTISEMENT

'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 05 Jul 2018 16:46 WIB
'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones Foto: Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya
Jakarta - Natisa Jones menolak kekuatan arus seni rupa masa kini. Ia tak ingin diatur, terpatok akan gaya maupun teknik di medium tertentu. Kebebasan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan karya-karya Natisa Jones di pameran tunggal 'Grotesk' yang saat ini sedang dipajang di Komunitas Salihara.

Proses melukis yang dilakoni Natisa Jones bukan sembarang tren atau dengan alasan lulusan seni. Sejak usia 5 tahun, ia mulai mencoret-coret beragam bentuk secara acak. Struktur-struktur yang menjadi ingatan itu terekam dengan baik dalam memorinya.

Layaknya sebuah dokumentasi, sang ibunda pun menyimpan catatan harian bergambar dari seniman kelahiran 1989 tersebut. Berprofesi sebagai seorang seniman pun sudah terpikirkan sejak awal. Ia menempuh pendidikan di Prem Tinsulanonda International School Thailand lalu melanjutkan studi di jurusan seni lukis Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia.



Dari dua studi tersebut, ia mulai mengeksplorasi beragam tema. Sebagian besar adalah tema personal yang dibuatnya secara spontan dan ekspresif.
'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Terkadang ketika dalam suatu mood tertentu, Natisa Jones akan mengambil kertas lalu mulai mencoret-coret. "Tiga sampai delapan garis sudah jelas bentuknya. Kalau di lukisan, saya bisa lebih lama lagi ngerjainnya," tutur Natisa Jones saat ditemui detikHOT di sela-sela pamerannya, belum lama ini.

Dalam suasana hati tertentu, Natisa Jones mencari jawaban lewat proses menggambar. Medium berkarya yang digunakannya pun bisa dilihat dari mood-nya saat itu.

"Menggambar adalah proses saya sejak umur 5 tahun. Saya tidak pernah ada persiapan harus menggambar apa. Tergantung apa yang terjadi saat itu," kata seniman yang sudah dua kali menggelar pameran tunggal tersebut.



Sejak kecil pula, dalam setiap gambarnya Natisa kerap membubuhkan teks dan judul karya. Kedua hal tersebut yang menemani dalam karya visual. Seperti yang terlihat di karya seni instalasi '1994-2018 Draft One'.
'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Di karya yang dipajang rebah di atas meja itu terlihat judul dari awal ia berkarya. Misalnya saja, 'lagi dandan, mama marah-marah', 'my little tornado', dan judul nyeleneh lainnya.

Tak hanya garis bebas sesuka hati saja yang digambarkannya, namun dalam setiap karya Natisa menghadirkan sosok figuratif. Meski tanpa gender, sosok tersebut berhubungan dengan tubuh seseorang.

"Saya menerima interpretasi orang-orang itu berbeda. Saya pengen jujur sebisa saya. Kalau dilihat karena kita manusia, saya cuma bisa berbicara untuk manusia. Saya merasa memang perlu fiur manusia untuk menggambarkan perasaan atau pikiran," jelasnya.

'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones'Grotesk': Garis Bebas dan Nyeleneh di Karya Natisa Jones Foto: Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya


Jika ditelisik, pengunjung bisa mengetahui warna dominan yang dipakai Natisa di beberapa periode tertentu. Misalnya saja di tahun 2013, ia lebih banyak menggunakan warna merah, tahun 2014 ada warna biru, serta di tahun ini mayoritas berwarna pink. Selain warna, pengunjung pun bisa mendalami berbagai bentuk nyeleneh di atas medium kertas dan kanvas. Jangan sungkan untuk bertanya pada staf galeri.

Tertarik melihat karya-karya Natisa Jones? Pameran tunggal 'Grotesk' masih berlangsung hingga 26 Juli 2018 di Galeri Salihara, Jakarta Selatan.


(tia/tia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT