Suguhan Berbeda Teater Koma di Produksi ke-153 'Gemintang'

Suguhan Berbeda Teater Koma di Produksi ke-153 'Gemintang'

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 29 Jun 2018 08:22 WIB
Foto: (dok.Image Dynamics)
Jakarta -

Usia boleh saja berangka 41 tahun, tapi semangat mementaskan karya tak pernah padam. Hal tersebut yang terlihat dalam pembukaan pementasan produksi ke-153 Teater Koma 'Gemintang' semalam. Kelompok teater yang berdiri 1 Maret 1977 silam itu seakan menolak menjadi tua dengan terus berinovasi.

'Gemintang' merupakan lakon bertemakan futuristik. Untuk pertama kalinya di atas panggung teater, secara garis besar Teater Koma menggunakan virtual set dan multimedia. Cara tersebut yang digunakan oleh sutradara Teater Koma Nano Riantiarno di produksi kali ini.

"Memang terlihat warna dan nuansa yang berbeda di pertunjukan 'Gemintang'. Memang sengaja kami hadirkan seperti itu, artistik tetap megah seperti biasanya tapi di belakangnya full layar ada multimedia yang dibantu animator-animator dari ISBI Bandung," ujar Nano ketika ditemui usai pertunjukan 'Gemintang' di Graha Bakti Budaya, kompleks TIM, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pentas, penonton bisa melihat proyektor yang menembakkan gambar-gambar penuh bintang di langit-langit bangunan Graha Bakti Budaya. Ketika adegan antara tokoh Arjuna dan alien bernama Sumbadra sedang bercakap, langit penuh bintang terlihat di layar multimedia.

Saat adegan restoran yang dipenuhi sosialita, gedung bertingkat tinggi gantian yang berada di layar. Selama durasi 3,5 jam, produksi kali ini menyuguhkan banyak hal berbeda. Termasuk koreografi dari para pemain muda.

Nano menjelaskan di pementasan kali ini, ada 14 pemain muda yang masuk dalam program PATEKO (Pembekalan Anggota Teater Koma) di awal 2018.

"Dua kali produksi mereka lolos mementaskan. Tadi kita lihat juga ada dua adegan koreografi dan lagu yang anak muda banget. Yang satu judulnya Rapper, satu lagi lirik lagunya kata-kata masa kini. Enerjik banget, ya itu buat menarik generasi milenial juga," tutur Nano.

Suguhan Berbeda Teater Koma di Produksi ke-153 'Gemintang' Foto: (dok.Image Dynamics)



Inovasi teknologi multimedia dan nuansa yang berbeda akan tetap ditampilkan Teater Koma di produksi berikutnya pada November mendatang. Nano tak ingin teater terus ketinggalan zaman.

"Saya melihat kita tertinggal jauh dari Cina yang industri hiburan teaternya melesat jauh. Apalagi AS, yang saya lihat kemarin wah bagus sekali. Ayo, teater kita harus mengejar ketertinggalanya," pungkasnya.

(tia/doc)

Hide Ads