Informasi tersebut dibagikan oleh pihak Dia.Lo.Gue Kemang dan Happy Salma dari Titimangsa Foundation.
"Terima kasih kepada antusias dan respons yang besar terhadap pameran "NAMAKU PRAM" Catatan & Arsip. Kalau kamu belum sempat mengunjungi pameran atau ingin melihatnya lagi, kami memperpanjang pameran sampai beberapa minggu ke depan. Sampai jumpa di Dia.Lo.Gue," tulis @dialogue_arts seperti dikutip detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran yang menampilkan sisi lain dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer itu menghadirkan beragam catatan dan arsip bersejarah. Ada catatan langka yang ditulis dan disusun Pram dengan nama Ensiklopedi Citra Indonesia dan Geografi Indonesia.
Dalam salah satu lembaran tua yang sudah menguning, dengan tulisan mesin tik Pram menulis telah membuat Yayasan Ensiklopedi Citra Indonesia di Pulau Buru.
Lembaran ensiklopedi yang dipajang berasal dari kertas semen, kertas biasa, dan kertas semen A5. Ada juga tas dan kaos putih yang dipakai Pram saat pergi dari Pulau Buru dan buku memoar 'Nyanyi Sunyi Seorang Bisu'. Jangan lewatkan setiap surat-surat yang dikirimkan Pram pada keluarga dan sebaliknya.
![]() |
Di akun Instagram, Dia.Lo.Gue Kemang kembali menuliskan kalau pameran 'Namaku Pram' adalah pameran yang sangat emosional.
"Mengharukan melihat mereka yang tua, muda dan keluarga, bersemangat sekali, datang berbondong, menghabiskan waktu berjam-jam membaca dengan seksama. Juga membahagiakan melihat angkatan muda meluangkan waktu di pameran ini, taat akan aturan, menulis dan memberikan catatan dan kesan, bahkan surat yang personal, untuk Pram," tulis Dia.Lo.Gue.
Di bulan Ramadan ini, pameran 'Namaku Pram' buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB di Dia.Lo.Gue, Jalan Kemang Selatan 99A, Jakarta.
(tia/tia)