Termasuk sastrawan sekaligus Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Seno Gumira Ajidarma. "Ini yang terbaik. Pameran dahsyat, informatif, dan nyaris sempurna dalam kapasitas yang kecil seperti ini. Sangat menginspirasi," ujar Seno ketika diwawancarai detikHOT di Dia.Lo.Gue Kemang, Jumat (20/4/2018).
Menurut penulis 'Sepotong Senja untuk Pacarku', pameran 'Namaku Pram' juga mengungkap sisi lain dari sosok Pramoedya Ananta Toer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pameran ini justru melengkapi dia sebagai sastrawan. Bahkan dia itu komplit. Sebagai sastrawan dan manusia juga jago. Komplit," tutur Seno.
![]() |
Lewat pameran 'Namaku Pram' pula, Seno menyatakan terlihat beragam bukti yang menegaskan Pram ingin hidupnya bermakna sekaligus membayar harga dari cita-cita.
"Pram menerimanya. Dia membayar harga dari cita-cita. Bahwa dia ingin menjadi dirinya sendiri, dia tidak kompromi dengan apapun," pungkasnya.
Pameran 'Namaku Pram' masih berlangsung hingga 20 Mei mendatang di Dia.Lo.Gue Kemang. Serta mini pameran di Galeri Indonesia Kaya sampai 2 Mei 2018.