Perempuan kelahiran 1956 silam itu menceritakan mengenai festival seni tari tertua di Asia Tenggara serta kiprahnya eksis menari tari Bedhaya Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi seorang penari yang terpenting adalah energinya. Dia mencontohkan dalam tari bedhaya Jawa ada sembilan penari.
"Sembilan penari itu menyimbolkan sembilan lubang yang ada di tubuh manusia dan sembilan lubang itu harus menutupi aurat. Kita penari harus menutupi semua lubang untuk mengurangi hawa nafsu," ujar Maria.
Ketika menari bersama pun, para penari yang menarikan tidak boleh ego sendiri. "Kita menari ini bukan tentang saya tapi tentang kebersamaan."
Dalam menari pula, lanjut Maria, ada filosofi 'wirogo', 'wiroso', serta 'wiromo'.
"Wirogo itu gerak kaki sampai kepala, wirasa perasaan yang diekspresikan lewat raut muka dan gerak, dan wiromo harus seiring dengan musik yang dimainkan," pungkasnya.