Lukisan yang berada di bagian depan Gedung A Galeri Nasional Indonesia itu ada tiga panel. Di bagian tengah panel terdapat gambar 'Garuda' yang didominasi warna merah, dua panel lainnya bergambar perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, keadlian yang mana. Keadilan hanya bisa dicapai dengan kemakmuran, tanpa kemakmuran apa bisa bicara soal keadilan. Itu kegelisahan yang saya alami," ujarnya.
Simbol perempuan pun berbicara tentang tanah atau kesuburan. Dalam beberapa karya yang dipajang kali ini, Gigih memang sebagian besar memajang hubungan ibu dan anak, perempuan, dan simbol kesuburan lainnya.
"Saya membawa pohon sebagai simbol Tumbuh atau Kesuburan. Dan teks tersebut saya bawa ke Galeri Nasional untuk dikontekskan dengan keadaan sekarang," pungkasnya.
Pameran seni 'Dua Kutub' masih berlangsung sampai 21 Januari 2018 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: 10 Seniman Muda yang Paling Bersinar di 2017 |