Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu street artist Ardian Murdianto atau akrab disapa Inonk.
"Kalau dulu kita harus diam-diam, sekarang berkat Kampung Pelangi, banyak warga yang ngomong ke kami-kami ini untuk dilukis dinding rumahnya," ujar Inonk ketika mengobrol dengan detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat pun, kata Inonk, sebagian besar sebenarnya tidak mengerti apa itu mural atau grafiti, mereka berpikir yang terpenting dindingnya dilukis.
Berkat Kampung Pelangi Semarang, Publik Ramah pada Seni Grafiti dan Mural Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
"Tapi kami rasa lambat laun publik menerima mural dan grafiti," katanya lagi.
Meski begitu, pemerintah setempat tidak ada aturan spesifik mengenai vandalisme atau melukis di dinding. Sama seperti kota-kota lain yang ada di Indonesia, aktivitas menggambar tetap dilakukan di dinding dilakukan di atas tembok tak bertuan.












































Berkat Kampung Pelangi Semarang, Publik Ramah pada Seni Grafiti dan Mural Foto: Tia Agnes/ detikHOT