Usai Cerai dari Faby Marcelia, Revand Narya Aktif Brazilian Jiu-Jitsu

Usai Cerai dari Faby Marcelia, Revand Narya Aktif Brazilian Jiu-Jitsu

Febryantino Nur Pratama - detikHot
Minggu, 26 Okt 2025 14:27 WIB
Revand Narya
Foto: dok. Instagram Revand Narya
Jakarta -

Usai bercerai dari aktris Faby Marcelia, pesinetron Revand Narya kini tampil dengan tubuh yang jauh lebih langsing. Penampilannya yang semakin ramping membuat banyak orang penasaran apakah ia sedang diet ketat atau mengalami tekanan pikiran usai perpisahan.


Menanggapi hal itu, Revand mengaku penurunan berat badannya bukan karena stres, melainkan karena mengonsumsi produk minuman fiber yang membantunya menjaga berat badan.

"Kalau sebenarnya sih saya ada produk minuman fiber. Jadi, kalau minum itu berat badannya memang benar-benar turun. Jadi selain sering minum itu, juga walaupun makannya banyak, turun juga karena efek dari minuman fiber itu," ujar Revand Narya di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang dulu sempat memiliki berat badan 90 kilogram itu kini berhasil menjaga tubuhnya tetap stabil di angka 6768 kilogram.

"Waktunya sempat 90 kilo, sekarang stabil di 67-68," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Revand pun mengaku puas dengan bentuk tubuhnya yang sekarang. Ia merasa lebih ringan beraktivitas dan banyak yang menilai wajahnya tampak lebih muda.

"Iya, segini saja. Soalnya banyak yang bilang kalau badannya kecil tuh lebih terlihat mudanya. Lebih muda," tambahnya singkat.

Menurut Revand, niat untuk menurunkan berat badan baru muncul belakangan ini. Sebelumnya, ia sempat merasa cepat lelah dan sulit bergerak.

"Baru-baru ini sih. Karena ngerasa kalau dulu itu dari duduk berdiri saja capek. Sekarang sih lebih ringan, mau ngapain saja bisa," tuturnya.

Namun begitu, Revand mengakui bahwa cara dietnya terkadang termasuk ekstrem, apalagi saat ia harus mengikuti kompetisi Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ).

"Kadang-kadang ketika saya harus kompetisi BJJ, berat badan saya harus turun drastis juga. Karena saya lebih suka kelas yang ringan, di bawah 64 kilo. Jadi kadang-kadang dietnya ekstrem," ujarnya.

Saat ditanya apakah tidak khawatir efeknya terhadap kesehatan, Revand menjelaskan dirinya juga menerapkan pola puasa panjang yang ia yakini memiliki manfaat bagi metabolisme tubuh.

"Kalau puasa 48 jam itu katanya lemak yang dibakar. Kalau 72 jam, katanya sel kanker yang dimakan tubuh. Jadi, metabolisme kita nge-reset sendiri. Tapi ini masih harus dipelajari lebih lanjut lagi," jelasnya.

Meski begitu, Revand menyadari bahwa metode dietnya mungkin tidak direkomendasikan ahli gizi.

"Kalau menurut ahli gizi pasti nggak disarankan, karena tinggi saya 178 cm, berat segitu tuh di bawah ideal. Tapi di kamera kalau berat badan normal, kelihatannya lebih besar. Jadi mau nggak mau, kamera tuh naik 5 kilo," paparnya.

Untuk menjaga bentuk tubuhnya, Revand juga mengatur pola makan dengan ketat. Ia lebih sering mengonsumsi dada ayam tanpa nasi.

"Kalau mau cepat turun berat badan, makannya dada ayam saja terus, tapi nggak boleh makan nasi. Mau nggak mau, terpaksa sih, harus dipaksa," pungkasnya.




(fbr/nu2)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads