Geliat Skena Grafiti dan Street Art di Semarang

Geliat Skena Grafiti dan Street Art di Semarang

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 08 Des 2017 13:15 WIB
Geliat Skena Grafiti dan Street Art di Semarang Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Semarang - Semarang yang terkenal dengan ikon Lawang Sewu kerap disebut sebagai kota bawah lantaran kawasan tersebut berada di dataran rendah. Perkembangan skena grafiti, street art, maupun mural di ibu kota provinsi Jawa Tengah itu baru happening beberapa tahun belakangan ketimbang Jakarta, Bandung, serta Yogyakarta sudah yang lebih dahulu booming.

Perkembangan street art yang terjadi di Semarang bermula dari ruang kolektif pelaku grafiti dan street art bernama Bringnoclan. Ruang yang berdiri sejak 2012 ini aktif menjadi forum bagi crew dan street artist di kota tersebut.

"Pelaku-pelaku seni grafiti sebelum 2011 berjalan sendiri-sendiri, tahun 2005-2006 itu masih sepi, tahun 2008 mulai ramai, dan awal-awal tahun 2011 mulai ada pergerakan. Di tahun 2013, ada event Hysteria yang mengajak pelaku seni grafiti di Semarang," ujar Ardian Murdianto atau akrab disapa Inonk ketika mengobrol dengan detikHOT di depan toko Outline Semarang, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Geliat Skena Grafiti dan Street Art di SemarangGeliat Skena Grafiti dan Street Art di Semarang Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Setahun setelah pendirian ruang kolektif, sebuah event street art yang terbilang besar berlangsung di Semarang di bawah penyelenggaraan Bringnoclan. Lambat laun, perkembangan skena grafiti berjalan meski terasa lambat ketimbang kota-kota lainnya.

"Sebenarnya kami tidak ada official resminya kapan dimulai perkembangan grafiti di Semarang, tapi itu semua disepakti bareng-bareng pas bikin event kolektif itu," tambah Inonk lagi.

Geliat Skena Grafiti dan Street Art di SemarangGeliat Skena Grafiti dan Street Art di Semarang Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Setelahnya, Inonk mengatakan para pelaku street artist pun mulai masuk dalam program-program festival seni yang ada di Jawa Tengah. Gara-gara Kampung Pelangi pula, masyarakat mulai terbiasa dengan kehadiran street art dan mural. Bahkan banyak yang meminta dinding rumahnya untuk dilukis.

Kali ini, tematik culture detikHOT akan membahas tentang skena grafiti dan mural yang ada di Semarang. Seperti apa kelanjutannya? Simak artikel berikutnya!

(tia/srs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads