Di Balik 'City of Destruction', Bongkar Tembok hingga Material Kusen Pintu

Made Wianta dan Perjanjian Breda

Di Balik 'City of Destruction', Bongkar Tembok hingga Material Kusen Pintu

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 24 Nov 2017 17:20 WIB
Di Balik 'City of Destruction', Bongkar Tembok hingga Material Kusen Pintu Foto: Tia Agnes
Jakarta - Di pameran tunggal Made Wianta 'Run for Manhattan' yang digelar Ciptadana ada satu karya yang tak biasa. Berjudul 'City of Destruction', instalasi tersebut dijual ratusan juta rupiah.

Lukisan tiga dimensi yang terlihat seperti karya instalasi berukuran sekitar 236 x 350 x 18 sentimeter. Dari luar terlihat material kayu, cat minyak, dan kaca dijadikan satu kombinasi yang pas.

Ditelisik lebih dekat, material unik yang dipakai Made Wianta ada kayu dari batang cangkul, kusen jendela dan pintu yang dipotong sesuai kebutuhan, serta kaca-kaca kecil. Cat minyak digoreskan oleh Made Wianta secara tak beraturan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tak ada pola yang coba digambarkan pria yang kini tinggal di Denpasar tersebut. Kesan kacau, penuh titik-titik cat minyak lebih terasa dalam karya yang diciptakan pada 1997 silam.

Dia pun tidak memakai simbol tertentu seperti dalam lukisan-lukisan yang lain. Kurator pameran Emmo Italiaander mengatakan pemasangan karya tersebut terbilang susah.

"Karyanya sudah dipajang di tembok dan kayak sudah nempel. Akhirnya kami bongkar tembok meski tidak banyak, pas sampai di Yogyakarta dibongkar lagi temboknya oleh seorang seniman di sana. Baru sampailah di Jakarta," cerita Emmo.

Atas dasar itulah, nilainya, menurut dia, terbilang tinggi. "Sejak awal saya melihat karyanya Pak Wianta di rumah, saya bilang wah ini karya harus dibawa ke Jakarta, harus diperlihatkan kepada publik. Ini punya sejarah yang panjang," tutupnya.

Simak artikel berikutnya!


[Gambas:Video 20detik] (tia/nu2)

Hide Ads