Jalan Panjang Mahakarya Leonardo da Vinci hingga Terjual Rp 6 Triliun

Jakarta - Lukisan yang diyakini sebagai mahakarya dari Leonardo da Vinci memecahkan rekor Balai Lelang Christie's New York senilai Rp 6 trilliun. Angka yang fantastis bagi sebuah lukisan old master yang berada di era Renaisans.

Sebelum dibeli kolektor misterius dengan nilai tersebut, 'Salvator Mundi' atau berarti 'Juru Selamat Dunia' telah mengalami perjalanan pajang. Diperkirakan lukisannya dibuat sesudah tahun 1505. Leonardo da Vinci sendiri meninggal pada 1519.

Sepanjang dekade 1500-an atau abad ke-15, lukisan 'Salvator Mundi' pernah menjadi milik dari Raja Inggris, Charles I dan ditemukan kembali tahun 2005.

Baca juga: Cerita di Balik Konservasi Lukisan Termahal Leonardo da Vinci

'Salvator Mundi' muncul kembali dari situasi yang tidak jelas. Awak media dan publik seni menyebutnya sebagai 'Leonardo yang Hilang'. Di tahun 2012, lukisan tersebut sempat ingin dijual, tapi hanya Museum Seni Dallas yang tertarik membeli.

Pada 2013, Sotheby's menjualnya secara pribadi seharga $80 juta kepada pedagang seni Yves Bouvier. Entah bagaimana ceritanya, di tahun yang sama lukisan tersebut dibeli oleh seorang kolektor Rusia bernama Dmitry E Rybolovlev dengan harga $ 127,5 juta atau setara Rp 1,7 triliun dalam penjualan pribadi bukan pelelangan.

Sepanjang itulah, lukisan 'Salvator Mundi' pernah mengalami konservasi atau pemulihan kembali ke bentuk semula. Dari 2013 sampai kini, harga 'Salvator Mundi' naik tajam, berkali-kali lipat dari harga semula yang dilelang Christie's dengan angka Rp 1,3 triliun.

Ahli spesialis lukisan old master dan abad 19, Dr Tim Hunter, mengatakan lukisan tersebut merupakan penemuan terbesar abad ke-21. Di tengah kontroversi keaslian lukisan Leonardo da Vinci, patut disyukuri pasar seni dunia kian berkembang dan lukisan old master masih menarik minat pembeli.

Baca juga: Pembeli Lukisan Rp 6 T Leonardo da Vinci, Berasal dari Asia atau Timur Tengah?

(tia/nu2)