Pelelangan selama 20 menit melalui tawa menawar sambungan telepon di Balai Lelang Christie New York, memang tidak menyebutkan nama kolektor serta asal negaranya. Namun, dilansir dari Guardian dan berbagai sumber lain, Jumat (17/11), ada kemungkinan kolektor yang membeli adalah pemain lama.
Kolektor yang berasal dari Asia disebut sebagai pembeli dari lukisan 'Kristus' tersebut. Tapi ada juga pembeli yang tengah gencar mengumpulkan karya-karya seniman dunia serta diprediksi berasal dari negara Timur Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Institusi yang sedang berkembang seperti Museum Louvre Abu Dhabi juga diduga besar sebagai pembeli karya Leonardo da Vinci tersebut. Selain itu, ada juga spekulasi yang mengatakan miliarder China sekaligus pendiri Long Museum di Shanghai, Liu Yiqian menjadi salah satu penawar saat pelelangan berlangsung.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia gencar membeli karya seni termasuk lukisan telanjang Amedeo Modigliani senilai $170.4 juta atau setara Rp 2 triliun pada 2015. Dilansir dari New York Times, Liu mengatakan dia bukan salah satu penawar dari lukisan Leonardo da Vinci.
Pedagang seni sekaligus sejarawan Bendor Grosvenor menyebutkan penjualan lukisan tersebut sebagai pelelangan terbesar saat ini. "Saya pikir itu adalah pelelangan terbesar di zaman modern," kata Bendor Grosvenor.
Menurut Clare McAndrew, ekonom pasar seni terkemuka mengatakan penjualan menarik perhatian kolektor karena sisi pemasaran pintar dipromosikan, kelangkaan lukisan, dan sedikit daya saing antar miliarder. "Ini adalah badai pasar seni yang sempurna."
Seperti apa kelanjutan cerita mengenai lukisan 'Kristus'?