Dua belas tahun yang lalu, seorang dealer seni Robert Simon mengambil lukisan yang terbungkus di sebuah rumah milik temannya di New York. Rumah tersebut milik pemerhati seni Dianne dan Mario Modestini.
Di dalam rumah tersebut, terdapat lukisan 'Salvator Mundi' yang nampak rusak dan kabur. Mario yang bertugas mengkonservasi atau memulihkan ke kondisi semua masih terkesan dengan karya fenomenal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Modestini yang merupakan profesor di Pusat Konservasi Universitas New York sangat dihormati di bidangnya. Pria berusia 70 tahun itu mencoba untuk tidak memikirkan pentingnya memulihkan lukisan yang membutuhkan waktu selama enam tahun.
"Orang-orang berkarta, 'Bagaimana Anda bisa menyentuhnya, lukisannya sangat menakutkan," ujar Mario Modestini dalam sebuah wawancara, dilansir dari Guardian, Jumat (17/11/2017).
"Saya tidak takut dengan lukisan tersebut. Lukisannya hanya salah satu dari 16 lukisan yang tengah dikerjakannya. Saya yakin lukisan bernilai jutaan bahkan miliaran dolar," tuturnya.
Dia mampu membuat 'retouch' lukisan, membenahi area yang rusak parah, termasuk di bagian mata dan bibir 'Kristus'. Dia bilang ingin memastikan tidak ada restorasi yang menimpa sisi asli.
"Gambar lama harus terlihat tua, jika Anda mengambil setiap celah, setiap tempat, anomali, mereka bisa mudah terlihat seperti reproduksi. Saya harus membuatnya dengan hati-hati dan bersusah payah," kata Mario.
Akhirnya pekerjaan lukisan tersebut selesai, dia mengakui ada rasa kehilangan ketika melepas karya hasil konservasinya. "Saya cukup serius. Itu adalah gambaran yang sangat intens dan saya merasakan kejeniusan dan semacam dunia lain yang tidak akan pernah saya alami lagi," tutupnya.
Simak artikel berikutnya!