Dalam dua hari penyelenggaraan, simposium 'JIWA: Jakarta Biennale 2017' menampilkan empat sesi diskusi serta dua sesi ceramah sebagai seni performans.
Dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/11/2017), sesi pembuka menghadirkan M.Zamzam Fauzanafi dan Yuka Dian Narendra sebagai pembicara. Mereka membahas 'entang Kepercayaan Asal dan Kehidupan Spiritual Sekarang'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zamzam yang juga berprofesi sebagai antropolog mengatakan dalam diskusinya, Zamzam mengambil contoh analogi karya tentang konsep jiwa. Yang dihabas salah satunya adalah karya Hanafi.
Dalam karya interaksi tersebut,pengunjung diajak masuk ke dalam kubikal putih dengan bilah-bilah pensil yang akan menggores dinding kubikal tersebut. "Karya tersebut dikaitkan dengan teori dari Ingold yang menyebut pola relasi jiwa yang menyerupai garis-garis yang terbentuk dan menjadi jejak perjalanan jiwa manusia," katanya.
Di hari pertama, diakhiri dengan lecture performance dari seniman asal Singapura, Ho Rui An. Diskusi masih berlanjut hari ini dan diakhiri diskusi film Karrabing Karrakul.
(tia/dar)