Sayangnya keputusan Akademi Swedia yang dibacakan oleh bagian sekretaris justru memunculkan kontroversi. Banyak pihak yang berspekulasi Bob Dylan tak seharusnya menerima Hadiah Nobel, dan menganggap Akademi Swedia sudah keluar dari jalurnya.
Jika ditelisik, novelis 'Tarantula' itu pernah menerbitkan sebuah buku secara sembunyi-sembunyi di pertengahan era 1960-an dan dirilis resmi pada 1971.
Baca juga: Sejarah Tentang Anugerah Nobel Sastra |
Hal tersebut menjadi bukti pertama dari kehadiran Bob Dylan di ranah sastra. Sepanjang kariernya sebagai musisi, Bob Dylan pun tidak bisa dipisahkan antara musik dan kata-kata.
Lirik-lirik yang ditulis oleh Boby Dylan menampilkan persoalan politik, mengeksplorasi banyak hal, termasuk persoalan Hak Asasi Manusia (HAM). Keputusan Akademi Swedia pun dianggap memicu perdebatan panjang, ditambah dengan Bob Dylan yang diawal tidak mau mengomentari kabar bahagia tersebut.
Meki lama dia dan tidak mau mengakui keputusan, penyanyi folk itu akhirnya mengakui kemenangan dan mengatakan, "Penganugerahan Nobel Sastra itu menakjubkan dan luar biasa. Siapa yang bermimpi untuk mendapatkan penghargaan," tutur Bob Dylan saat itu.
Nama Bob Dylan pun menjadi pemenang ke-113 Anugerah Nobel Sastra setelah Svetlana Alexievich asal Belarusia. Tahun ini Nobel Sastra dimenangkan oleh Kazuo Ishiguro asal Inggris.