Selama empat tahun, dia melakukan perjalanan keliling dunia, memotret lalu mempublikasikan perempuan-perempuan tercantik untuk buku. Dari Afghanistan sampai ke Tibet, di dalam buku fotografinya terdapat potret 500 perempuan di lebih dari 50 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keindahan ada di dalam perbedaan kita. Ini tentang menjadi diri sendiri, alami, dan otentik. Bukan tentang tren, ras, atau status sosial," ungkap Mihaela Noroc.
![]() |
Dia mengakui perempuan di penjuru dunia mendapatkan tekanan besar untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan. Bukunya pun diharapkan bisa memberi perspektif lain tentang artinya cantik.
"Saat bepergian, saya memperhatikan ada banyak tekanan untuk wanita agar berperilaku dan berpenampilan dengan cara tertentu. Di beberapa lingkungan, ada tekanan untuk tampil atraktif. Di sisi lain ada tekanan untuk tampil sederhana. Tapi setiap wanita harus bebas menjelajahi kecantikannya tanpa merasakan tekanan," katanya lagi.
Ketika berada di Tehran, Iran, dia bertemu dengan Mahsa yang lebih tertarik di bidang seni. Namun orangtua memaksanya untuk menjadi dokter. Di Khatmandu, Nepal, Noroc bertemu dengan Sona yang tengah merayakan festival Holi.
Buku 'The Atlas of Beauty' kini tersedia di pre order situs Amazon. Hasil jepretannya juga bisa dilihat di situs https://theatlasofbeauty.com/.