Tema 'Trans-forms #3' sengaja dipilih Agus Kama Loedin diambil dari perjalanan Agus dalam berkarya. "Ini pameran tunggal ketiga saya yang digelar, sebelumnya berlangsung di Yogyakarta dan Filipina," ujar Agus Kama Loedin, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (12/9).
Agus menciptakan karyanya dari bahan dasar kawat. Dia terinspirasi dari perubahan alam dan bentuk-bentuk tak lazim yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membuat struktur bentuk menjadi bagian tersulit yang harus dikerjakan. Untuk mengerjkannya harus ada proses ketekunan yang mendalam, bagaimana mengulur, menekuk, mengikat, dan menganyam bahan dasar kawat jadi sebuah karya," kata Agus Kama Loedin.
![]() |
Manager seni ARTOTEL Group Safrie Effendi mengungkapkan melalui 'Trans-Forms #3' pameran seni yang diselenggarakan tak hanya lewat seni lukis. "Namun seni juga bisa dilihat dalam material logam seperti kawat dan bahan-bahan bekas yang digunakan Agus," pungkas Safrie Effendi.
![]() |
Agus Kama Loedin semula menekuni arkeologi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan memperdalam bidangnya di Universitas Rijks Leiden, Belanda. Dia pernah menjadi guru dan pegawai honorer di Pusat Dokumentasi Arkeologi Indonesia di Universitas Rijks Leiden.
Selain melukis dan memotret, Agus juga mengembangkan karya seni trimatra. Pada pola-pola desain, kolase, dan kriya yang digunakan, Agus bertumpu pada keterampilan tangan. Semua inspirasi karyanya diperoleh dari pembauran pengalaman budaya sehari-hari terutama dari dua negara yaitu Filipina dan Indonesia.