Diorganisir oleh ARCOLABS, pameran tersebut mengkaji gagasan tentang nomadisme dan mobilitas dalam seni kontemporer di dua negara. Para seniman yang berpartisipasi sebagian karyanya terkait perpindahan batas teritorial dan perbedaan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan seniman Korea-Indonesia, karyanya tak hanya pada persoalan perjalanan manusia. Namun juga menampilkan aspek nomadik semua orang di abad ke-21.
![]() |
Seniman yang berpartisipasi di antaranya adalah FX Harsono, Julia Sarisetiati, Lee Hansu, Lee Sang Hyun, Lee Wan, Moon Hyungmin, Venzha Christ, dan Zico Albaiquni.
Direktur Korean Cultural Center Kedutaan Besar Republik Korea, Chun Youngpoung berharap pameran kolaboratif ini mampu mengeksplorasi ide mengenai perjalanan lewat seni kontemporer. "Batas mengenai geografi, budaya, informasi dan identitas, dialog-dialog mengenai mobilitas semakin berhubungan," tuturnya.
Pameran seni media dan instalasi Korea-Indonesia yang ke-5 masih bisa dikunjungi dari 7-17 September 2017 di Edwin's Gallery, Jakarta Selatan.
(tia/tia)