Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta

Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta

Tia Agnes - detikHot
Senin, 28 Agu 2017 14:32 WIB
Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Apa yang terlintas di benak Anda kalau animasi dan komik diciptakan menjadi sebuah karya lukisan, seni patung, maupun instalasi?

Lewat ajang Animamix Biennale yang diciptakan oleh kurator dan kritikus seni Victoria Lu, kedua bidang tersebut dilebur jadi satu, tak ada pemisahan antara komik dan animasi. Kartun maupun animasi justru menginspirasi 17 seniman dari empat negara yang berpartisipasi di Animamix Biennale seri Jakarta. Seperti apa karya-karyanya?

Saat pembukaan Animamix Biennale beberapa waktu lalu di Art:1 New Museum, detikHOT turut menghadirinya. Dari lantai satu galeri serta museum yang berada di Jalan Rajawali Selatan Raya Nomor 3, beragam karya para seniman mulai memanjakan mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mulai dari karya-karya Oomleo di sisi sebelah kanan ruang. Dilanjutkan ke lantai dua yang penuh dengan warna dan budaya kontemporer. Ada beberapa titik lokasi yang bisa Anda mulai jelajahi.

Jika belok ke sebelah kiri, ada sebuah ruangan yang memuat karya seni instalasi Muchlis Fachri atau dikenal Muklay. Seniman visual dari Jakarta yang kerap menjelajahi media dan ruang untuk berkarya itu menyebut karyanya sebagai Museum Sneakers.

"Di sini, ibaratnya museum tempat koleksi sneakers-nya Muklay. Bisa dilihat dari gambar-gambar sketsanya," ujar kurator Jeong-ok Jeon menjelaskan karya.

Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Usai dari Museum Sneakers Muklay, ada satu ruangan besar yang menampilkan lukisan-lukisan dan patung dari para seniman. Salah satunya adalah Kwon Kisoo asal Korea Selatan, yang memajang lanskap Asia.

"Filosofinya sangat Asia. Di lukisan ini ada bambu yang khas seni lukis Korea. Tapi dia juga ada karakter 'donggeri'. Selalu ada karakter ini di setiap karyanya," ujar Jeong-ok Jeon.



Dia pun kerap melukis dengan warna-warna pantone. Ketika detikHOT melihat, memang warnanya berbeda dari warna cat kebanyakan. Lukisan Hendra 'Hehe' Harsono asal Yogyakarta juga mengkritik kondisi sosial masyarakat sekarang. "Ini kritik buat our society kita. Ada banyak tangan, jari, dan mata, ketika orang bersosmed."

Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Di sisi lain lantai dua, Kim Kira menampilkan karya-karya seni yang mengajak siapa pun untuk berselfie. Ada tulisan 'I Love You' yang mentereng, 'God 4Gives u but I do not', dan lain-lain.

Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Animamix Biennale: Merayakan Animasi dan Komik di Jakarta Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Di lantai ada lukisan-lukisan dan karya seni instalasi Heri Dono berjudul 'Flying Angels'. Yang menarik adalah salah satu bidadari terbang yang dibuat Heri Dono menggambarkan sosok Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Seniman dari Indonesia yang berpartisipasi adalah Eko Nugroho dan Dagingtumbuh, Hendra 'Hehe' Harsono, Eddie Hara, Heri Dono, Terra Bajraghosa, Andy Wahono, Eko Codik Sukowati, Muklay, Narpati Awangga 'Oomleo'. Dari Korea, ada Kim Kira, Choi Nari, Kwon Kisoo, Choi Jeong Hwa, Hye Rim Lee. Sedangkan dari Filipina ada Manix Abrera, Vincent De Pio, dan Carlo Ongchangco dan dari Jepang, Hiroshi Mori.

Animamix Biennale berlangsung dari 13 Agustus hingga 12 November mendatang di Art:1 New Museum, Jalan Rajawali Selatan Raya Nomor 3, Jakarta Pusat.

(tia/tia)

Hide Ads